-DE1E47B53D213154CA1B70C159A120A0
Kamis, 07 Maret 2013

Review Malaikat Tanpa Sayap


REVIEW MALAIKAT TANPA SAYAP
Director:

Writers:

Cast:
Adipati Dolken sebagai Vino
Maudy Ayunda sebagai Mura
Surya Saputra sebagai ayahnya Vino
Ikang Fawzi sebagai ayahnya Mura
Agus Kuncoro sebagai calo
Geccha Qheagaveta sebagai Wina
Kinaryosih sebagai Ibunya Vino



Genres:

Country:
Indonesia

Language:
Indonesian

Release date:
9 February 2012 (Indonesia)

Runtime:
104 min

Production co:


Review :
Vino (Adipati Dolken) tidak terlalu dekat dengan keluarga apalagi setelah papanya, Amir (Surya Saputra) bangkrut akibat ditipu rekan bisnisnya hingga mereka pindah dari perumahan elite ke rumah kontrakan di gang. Mamanya, Mirna (Kinaryosih) justru kabur dari rumah, bahkan tega meninggalkan mereka. Wina (Geccha Qheagaveta), putrinya yang berusia 5 tahun.
Suatu ketika Wina terjatuh di kamar mandi dan dari hasil rontgen Wina diharuskan menjalani operasi, kalau tidak kakinya infeksi dan harus diamputasi. Wina membutuhkan transfusi darah karena pendarahan, sementara golongan darah Wina cukup langka; A rhesus negatif. Vino yang mempunyai golongan darah yang sama, mengajukan diri. Saat itulah, Calo (Agus Kuncoro) yang sedang mencari pendonor jantung mendengar hal itu menawari Vino untuk menjadi pendonor jantung karena ada resipien (calon penerima jantung) yang golongan darahnya sama dengan Vino.
Di rumah sakit itu pula Vino berkenalan dengan Mura (Maudy Ayunda). Sejak saat itu Vino merasa hidupnya berwarna. Vino yang awalnya sempat putus asa hingga bertransaksi dengan Calo, mulai goyah. Ia tidak mau mendonorkan jantungnya namun hal itu membuat Calo marah besar.
Namun tidak disangka jantung yang akan didonorkan Vino ternyata untuk Mura, gadis yang sangat ia cintai. Sedangkan Mura tidak tahu bahwa Vino-lah yang si pendonor jantung itu, ia dengan ayahnya (Ikang Fawzi) selalu menunggu datangnya si pendonor jantung tesebut karena keadaan Mura semakin memburuk.
Di satu sisi Vino bingung, apakah dia harus mendonorkan jantungnya atau tidak. Jika tidak Mura akan mati dan jika iya maka Vino-lah yang akan mati.
Ceritanya klise, tentang orang sakit, cinta, dan pengorbanan. Tapi dipaparkan dengan alur yang agak berbeda. Dipadu dengan konflik-konflik, seperti masalah keluarga, ekonomi, dan persahabatan. Secara keseluruhan yang saya bisa ambil dari film ini tentang saling memahami ,mengambil keputusan, dan pengorbanan. Kadang kita nggak punya pilihan selain mati, padahal kematian itu pilihan. Cinta adalah berani untuk pergi atau ditinggal pergi.


Cr : Megha NK Follow @megha25_







0 komentar:

Posting Komentar